Senin, 26 November 2012

TUGAS SOFTSKILL 2 SEMESTER 5

PERUSAHAAN RITEL


Bisnis ritel merupakan aktivitas bisnis yang melibatkan penjualan barang dan jasa secara langsung kepada konsumen akhir. Pada perkembangannya, kini bisnis ritel di Indonesia mulai bertransformasi dari bisnis ritel tradisional menuju bisnis ritel modern. Perkembangan bisnis ritel modern di Indonesia sudah semakin menjamur di hampir seluruh wilayah Indonesia. Hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya toko retailer modern yang membuka cabang di berbagai wilayah di Indonesia.

Hal - hal penting yang harus diperhatikan dalam bisnis Ritel untuk mengembangkan keunggulan bersaing :

1. Loyalitas Konsumen.
Loyalitas konsumen berarti kesetiaan konsumen untuk berbelanja di lokasi Ritel tertentu. Mempunyai konsumen yang loyal adalah metode yang penting dalam mempertahankan keuntungan dari para pesaing, jika mmeiliki konsumen yang loyal brarti konsumen memiliki keengganan untuk menjadi pelanggan pada ritel - ritel pesaing.

2. Program Loyalitas
Program loyalitas adalah bagian dari keseluruhan manajemen hubungan antar konsumen, Program ini sudah umum dijalankan dalam bisnis Ritel, program loyalitas bekerja sama dengan manajemen hubungan pelanggan / Customer Relationship Marketing ( CRM ) . Anggota - anggota program loyalitas diketahui saat mereka membeli, karena mereka menggunakan beberapa tipe kartu loyalitas, informasi pembelian disimpan dalam database yang besar, dari dari database dapat diketahui jenis - jenis barang apa yang dibelioleh konsumen, dengan mengunakan cara ini pelaku Ritel dapat menyesuaikan berbagai penawaran untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang loyal dengan baik. Beberapa pelaku Ritel yang telah mengunakan program ini seperti : Alfa dengan AFC ( Alfa Family Club ), Carrefour dengan Kartu Belanja ( KB ) Carrefour, Maatahari dengan MMC (Matahari Club Card ), dan masih banyak contoh lainnya.

3. Lokasi
Lokasi adalah factor utama dalam pemilihan untuk Konsumen, Ini juga keunggunlan bersaing yang tidak mudah ditiru. Contohnya Starbucks , mereka menciptakan keberadaan pasar yang sulit untuk disaingi, Carrefour, mereka selalu menentukan lokasi yang selalu strategis. Pemilihan lokasi yang tepat mempunyai keuntungan yaitu :

- Merupakan komitmen sumber daya jangka panjang yang dapat mengurangi fleksibilitas masa depan Ritel itu sendiri. c. Lokasi akan mempengaruhi pertumbuhan bisnis Ritel dimasa yang akan dating, area yang dipilih haruslah mampu untuk tumbuh dari segi ekonomi sehingga dapat mempertahankan kelangsungan toko saat awal ataupun masa yang akan datang.
- Penentuan lokasi dalam bisnis Ritel dapat dimulai dengan memilih komunitas, keputusan ini sangat bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomi dan stablitas maupun persaingan serta iklim politik . selain itu juga geografis sangat menentukan .

4. Manajemen Sumber Daya Manusia Ritel 
Manajemen Sumber Daya Manusia Ritel adalah bisnis tenaga kerja intensif, para pegawai memiliki peranan penting dalam memberikan layanan pada konsumen dan membangun loyalitas konsumen.

5. Sistem Distribusi dan Informasi 
Semua Ritel berusaha untuk mengelola usaha secara efisien, mereka terus memenuhi kebutuhan konsumen, dan pada saat yang sama member konsumen barang-barang dengan harga lebih baik dari pada pesaingnya atau memutuskan utnuk mengunakan kesempatan guna menarik perhatian konsumen dari para pesaing dengan menawarkan jasa, barang, dan penyajian visual yang lebih baik.

6. Barang - Barang Yang Unik 
Mengembangkan merek-merek berlabel ( juga disebut merek-merek toko ) yang merupakan produk - produk yang dikembangkan dan dipasarkan oleh Ritel dan hanya tersedia dari Ritel tersebut.

7. Layanan Konsumen 
Dibutuhkan waktu dan usaha untuk membangun sebuah tradisi dan reputasi untuk layanan konsumen, karena layanan konsumen yang bagus merupakan asset strategis yang sangat berharga.

Perusahaan ritel dapat dikategorikan berdasarkan ciri - ciri tertentu, antara lain : 
  • Discount stores, adalah toko pengecer yang menjual berbagai macam barang dengan harga yang murah dan memberikan pelayanan yang minimum.
  •   Speciality stores, merupakan toko eceran yang menjual barang - barang jenis lini produk tertentu saja yang bersifat spesifik.
  • Departemen stores, adalah suatu toko eceran berskala besar yang pengelolaannya dipisah dan dibagi menjadi bagian departemen - departemen yang menjual macam barang yang berbeda - beda.
  • Convenience stores, adalah toko pengecer yang menjual jenis item produk yang terbatas, bertempat ditempat yang nyaman dan jam buka yang panjang.
  • Catalog stores, merupakan suatu jenis toko yang banyak memberikan informasi produk melalui media katalog yang dibagikan kepada para konsumen potensial.
  • Chain stores, adalah toko pengecer yang memiliki lebih dari satu gerai dan dimiliki oleh perusahaan yang sama.
  • Supermarket, adalah toko eceran yang menjual berbagai macam produk makanan dan juga sejumlah kecil produk non-makanan dengan sistem konsumen melayani dirinya sendiri (swalayan).
  • Hypermarkets, adalah toko eceran yang menjual jenis barang dalam jumlah yang sangat besar atau lebih dari 50.000 item dan mencakup banyak jenis produk. Hypermarket merupakan gabungan antara retailer toko diskon dengan hypermarket.
  • Minimarket, merupakan adalah semacam toko kelontong yang menjual segala macam barang dan makanan, namun tidak sebesar dan selengkap supermarket. Minimarket menerapkan sistem swalayan.

Pada perencanaan sistem, suatu sistem yang diusulkan harus layak dan mendukung faktor strategik. Untuk menilai kedua kemungkinan tersebut maka harus diadakan evaluasi terhadap faktor kelayakan TELOS dan faktor strategi PDM.

FAKTOR KELAYAKAN (TELOS):
    − Technical
       Menunjukkan apakah sistem yg diusulkan dapat dikembangkan dan diterapkan
       dengan menggunakan teknologi yang ada atau jika membutuhkan teknologi baru
    − Economic
       Menunjukkan apakah dana yg memadai tersedia untuk mendukung biaya dari
       sistem yg diusulkan
    − Legal
       Menunjukkan apakah ada konflik antara sistem yang sedang dipertimbangkan
       dan kemampuan perusahaan untuk menunaikan kewajibannya
    − Operational
       Menunjukkan apakan prosedur dan ketrampilan personalia yg ada cukup untuk
       mengoperasikan sistem yg diusulkan atau apakah prosedur dan ketrampilan
       tambahan akan diberikan
    − Schedule
       Sistem yg diusulkan harus berlaku dalam suatu kerangka waktu yang logis

 
FAKTOR STRATEGIK (PDM) :
    − Produktivitas. Mengukur jumlah output yang dihasilkan dari input. Tujuan untuk
       mengurangi atau menghapus biaya yang tidak menambah nilai. Diukur dengan
       RATIO, misal total biaya tenaga kerja mingguan dibandingkan dengan jumlah
       unit yang dihasilkan selama seminggu atau jumlah bahan mentah yang masuk
       selama seminggu dibandingkan dengan jumlah barang jadi yang dihasilkan
       selama seminggu.
    − Diferensiasi. Mengukur seberapa baik suatu perusahaan dapat menawarkan
       produknya atau pelayananan yang secara nyata tidak serupa dengan jenis dan
       sifat dari produk dan pelayanan para pesaingnya. Dicapai melalui peningkatan
       kualitas, keanekaragaman, penanganan khusus, pelayanan cepat, biaya rendah
       dan sebagainya.
    − Manajemen. Menunjukkan seberapa baik sistem informasi menyediakan
       informasi untuk membantu para manajer dalam perencanaan, pengendalian dan
       pengambilan keputusan.